Jumat, 12 April 2013

P N E U M O N I A


Pneumonia
A.    DEFINISI
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).

Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian alveoli dengan cairan”.
Pneumonia adalah peradangan dimana terdapat konsolidasi yang disebabkan       Pengisian rongga alveoli oleh eksudat”.
B.     ETIOLOGI
v  Virus Influensa
v  Virus Synsitical respiratorik
v  Adenovirus
v  Rhinovirus
v  Rubeola
v  Varisella
v  Micoplasma (pada anak yang relatif besar)
v  Pneumococcus
v  Streptococcus
v  Staphilococcus

C.      TANDA DAN GEJALA

v  Sesak Nafas
v  Batuk nonproduktif
v  Ingus (nasal discharge)
v  Suara napas lemah
v  Retraksi intercosta
v  Penggunaan otot bantu nafas
v  Demam
v  Ronchii
v  Cyanosis
v  Leukositosis
v  Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar
v  Secara khas diawali dengan awitan menggigil, demam yang timbul dengan cepat (39,5 ºC
sampai 40,5 ºC).
v  Nyeri dada yang ditusuk-tusuk yang dicetuskan oleh bernafas dan batuk yang disertai sputum.
v  Takipnea (25 – 45 kali/menit) disertai dengan pernafasan mendengur, pernafasan cuping
hidung.
v  Nadi cepat dan bersambung
v  Bibir dan kuku sianosis
v  Nafsu makan berkurang
v  Mual, muntah
v  Letih dan nyeri sendi
v  Kulit lembab
v  Cemas, stress, tegang

D.      PATOFISIOLOGI
Pneumonia bakterial menyerang baik ventilasi maupun difusi. Suatu reaksi inflamasi yang dilakukan oleh pneumokokus terjadi pada alveoli dan menghasilkan eksudat, yang menggangu gerakan dan difusi oksigen serta karbon dioksida. Sel-sel darah putih, kebanyakan neutrofil, juga bermigrasi ke dalam alveoli dan memenuhi ruang yang biasanya mengandung udara. Area paru tidak mendapat ventilasi yang cukup karena sekresi, edema mukosa, dan brankospasme, menyebabkan oklusi parsial bronki atau alveoli dengan mengakibatkan penurunan tahanan oksigen alveolar.
      Darah vena yang memasuki paru-paru lewat melalui area yang kurang terventilasi dan keluar ke sisi kiri jantung tanpa mengalami oksigenasi. Pada pokoknya, darah terpirau dari sisi kanan ke sisi kiri jantung. Pencampuran darah yang teroksigenasi dan tidak teroksigenasi ini akhirnya mengakibatkan hipoksemia.

E.     PENATALAKSANAAN

Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal
itu perlu waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya:
• Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.
• Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus
• Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia mikroplasma.
• Menganjurkan untuk tirah baring sampai infeksi menunjukkan tanda-tanda
• Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia.
• Bila terjadi gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori yang cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar