PENDAHULUAN
Infeksi nosokomial à masalah
kesehatan masyarakat yang penting:
# angka kesakitan dan kematian.
# lama perawatan.
# biaya kesehatan.
komplikasi tersering pasien yang dirawat
di rumah sakit.
Definisi
Infeksi yang terjadi pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit yang tidak terdapat waktu masuk atau tidak
dalam masa inkubasi.
Arti kata Nosokomial
“berhubungan dengan tempat tidur pasien” (bedside associated)
secara praktis juga berarti yang berhubungan dengan tempat perawatan, seperti
rumah Sakit, Rumah Bersalin, Rumah Panti Werda
INFEKSI NOSOKOMIAL
hospital-acquired
infection”
Infeksi yang didapat ketika penderita
dirawat di rumah sakit:
Saat mulai dirawat à tanda-tanda
klinis (-).
Saat mulai dirawat à tidak dalam MI.
Tanda-tanda klinis à timbul
sekurang-kurangnya 3 kali 24 jam sejak mulai perawatan.
Infeksi nosokomial
-Infeksi yang terjadi di RS,oleh
mikoorganisme yang berasal dari RS,dapat terjadi selama penderita dirawat atau
setelah dipulangkan.
-Dapat terjadi pada
penderita,tenaga kesehatan atau pengunjung
-Penyakit infeksi yang sedang dalam
masa inkubasi ketika penderita masuk RS,bukan Infeksi Nosokomial
-
Tiga Komponen pada
Infeksi Nosokomial
Mikroorganisme penyebab
Cara penularan
Daya tahan Tubuh Pasien
Sumber
Setiap
orang dirumah sakit dapat merupakan sumber infeksi karena setiap orang membawa
kuman secara normal (kolonisasi)
Benda-bendapun
dapat merupakan sumber infeksi seperti lingkungan, terutama benda yang
terkontaminasi dengan kuman dari pasien yang terinfeksi atau dari tangan
petugas kesehatan.
Kuman
yang dapat menimbulkan infeksi kalau :
Jumlahnya banyak
Virulensinya tinggi
Imunitas pasien rendah
Sumber Infeksi dan Cara Penularan
Endogen
Transmisi diluar habitat normalnya.
Kerusakan jaringan.
Terapi antibiotika # è flora normal berkurang.
Eksogen/infeksi silang
Kontak langsung antar pasien
Melalui udara / air
Petugas kesehatan (carrier)
Objek yang terkontaminasi.
Lingkungan:
Air, larutan desinfektanè Pseudomonas, Acinetobacter
Alat - alat
Makanan
Udara
dll
Faktor-faktor yang mempengaruhi infeksi :
Patogenitas kuman : Kesanggupan kuman untuk timbulkan penyakit
Virulensi kuman : Ukuran derajat penyakit yang ditimbulkan
Dosis kuman : Dosis infeksi
Daya tahan hospes
Infeksi Nosokomial
Infeksi silang
(cross infection)
Infeksi lingkungan
(environmental infection)
Infeksi diri
sendiri (self infection)
KERENTANAN
PENDERITA
Usia yang ekstrim à bayi atau usia tua.
Penyakit kronis,
radiasi, kemoterapi, trauma.
Alat invasif
MIKROORGANISME
PENYEBAB
Bakteri Komensal.
Flora normal à mencegah kolonisasi
patogen.
Daya tahan tubuh menurun
atau pindah tempat normalnya à infeksi
ex: E.coli (ISK). dll
Bakteri
Patogen
Staphylococcus aureus
dll
MIKROORGANISME PENYEBAB
Virus: Influenza, Hepatitis B &C, varicella, rubella à penting. HIV?
Jamur & parasit à umumnya opotunistik.
Jamur :
○C.
albicans è
vagina, mulut. dll
○Nocardia
sp è paru
○C.
neoformans èotak, paru
○H.
capsulatum è paru
○Aspergilus
sp èparu
Parasit :
○Toxoplama
gondii è
tranplantasi jantung
○Pneumocystis
carinii è transplantasi ginjal
Diagnosis
bakteriologik
Diagnosis
bakteriologik yang tepat adalah sangat penting untuk menentukan antibiotika
yang tepat .
PRINSIP
PENCEGAHAN
INFEKSI
Tindakan pencegahan
1.Mencuci tangan
2.Memakai sarung tangan
3.Memakai perlengkapan pelindung diri
4.Menggunakan tehnik aseptik
5.Memproses alat bekas pakai dengan baik
6.Menangani peralatan tajam dengan aman
7.Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan
sampah secara benar
CUCI TANGAN :
aspek yang paling penting
Ada 2 kategori organisme yang ada di
1.Organisme
residen ( flora normal )
tidak hilang secara
permanen
2.Organisme
transient
mudah dihilangkan dengan
cuci tangan efektif
Mengapa kita
perlu mencuci tangan :
Penanganan pasien dengan
kontak tangan
Kontaminasi flora normal
pasien kontak
perubahan tempat flora normal patogen
Apa yang harus
digunakan untuk mencuci tangan :
Dekontaminasi tangan
rutin dengan sabun dan air mengalir
Desinfeksi kulit (
hibiscrub, handyclean )
Kapan
kita harus mencuci tangan :
vSebelum dan sesudah
melakukan tindakan
vSetelah kontak dengan
cairan tubuh
vSetelah memegang alat
yang terkontaminasi ( jarum,
cucian )
vSebelum dan sesudah
kontak dengan pasien di ruang isolasi
vSetelah menggunakan kamar
mandi
vSebelum melayani makan
dan minum
vPada saat akan tugas dan
akhir tugas
TINDAKAN ASEPTIK
ØIstilah umum yang
digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi
ØTujuan asepsis adalah :
membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan
obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)
ANTISEPSIS
ØProses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh
lainnya dengan menggunakan bahan
antimikrobial (antiseptik)
Sterilisasi
qTindakan yang dilakukan
untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi
(otoklaf), panas kering (oven), zat kimia atau radiasi
DESINFEKSI TINGKAT
TINGGI (DTT) :
vTindakan yang dilakukan
untuk menghilangkan semua mikroorganisme
kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus,
mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi
DESINFEKTAN :
vAdalah bahan kimia yang
membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme
vContoh larutan desinfektan :
vKlorin pemutih 0,5%
untuk dekontaminasi
permukaan yang lebar
vKlorin 0,1%
Untuk DTT kimia
vGlutaraldehida 2%
mahal harganya biasa
digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia
vFenol, klorin
tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada
bayi baru lahir
DEKONTAMINASI
:
§Proses yang membuat objek
mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta
menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)
§Peralatan medis dan
permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan
tubuh
PEMBERSIHAN
(Mencuci dan membilas) :
§Tindakan yang dilakukan
untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau
instrumen.
DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
CUCI DAN BILAS
Gunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh
benda tajam
Metode yang
dipilih Metode alternatif
Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
OTOKLAF
PANAS KERING REBUS / KUKUS KIMIAWI
106 kPa 170 ˚C Panci tertutup
Rendam
121 ˚C 60 menit 20 menit
20 menit
30 menit jika
Terbungkus
20 menit jika Tidak terbungkus
DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN
Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah
tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka